Kegiatan Tengah Semester di Blitar
Makam Bung Karno
Makam Soekarno atau biasa disebut Makam Bung Karno disingkat MBK adalah kompleks pemakaman presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, yang didesain dengan arsitektur khas Jawa, yaitu bangunan joglo. Kompleks tersebut terletak di Bendogerit, Sananwetan, Blitar, dan dibangun di akhir 1970-an. Ratusan ribu peziarah, baik rohani maupun politik, mengunjungi makam tersebut setiap tahun.
Makam Soekarno atau biasa disebut Makam Bung Karno disingkat MBK adalah kompleks pemakaman presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, yang didesain dengan arsitektur khas Jawa, yaitu bangunan joglo. Kompleks tersebut terletak di Bendogerit, Sananwetan, Blitar, dan dibangun di akhir 1970-an. Ratusan ribu peziarah, baik rohani maupun politik, mengunjungi makam tersebut setiap tahun.
Istana Gebang
Istana Gebang adalah rumah kediaman mantan Presiden Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur. Rumah ini berada di Jalan Sultan Agung Blitar, sekitar 2 kilometer dari Makam Bung Karno. Bangunan berarsitektur kolonial yang dikenal masyarakat sekitar dengan nama Ndalem Gebang ini adalah saksi bisu Bung Karno muda di kota Blitar. Soekarno tinggal bersama kedua orang tuanya, Raden Soekeni Sosrodihardjo dan Ida Ajoe Njoman Rai, beserta kakak kandung Soekarno, Soekarmini dan suaminya Raden Poegoeh Reksoatmodjo.
Keberadaan Istana Gebang saat ini difungsikan sebagai Museum Situs Istana Gebang yang dikelola oleh Pemerintah Kota Blitar. Berada di Jalan Sultan Agung nomor 27-59 dan 61, RT/RW.03/7, Kampung Gebang, Kelurahan Sananwetan, Kota Blitar. Setiap tanggal 6 Juni, hari kelahiran Bung Karno, di rumah ini diselenggarakan acara memperingati hari lahir Bung Karno.
Istana Gebang adalah rumah kediaman mantan Presiden Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur. Rumah ini berada di Jalan Sultan Agung Blitar, sekitar 2 kilometer dari Makam Bung Karno. Bangunan berarsitektur kolonial yang dikenal masyarakat sekitar dengan nama Ndalem Gebang ini adalah saksi bisu Bung Karno muda di kota Blitar. Soekarno tinggal bersama kedua orang tuanya, Raden Soekeni Sosrodihardjo dan Ida Ajoe Njoman Rai, beserta kakak kandung Soekarno, Soekarmini dan suaminya Raden Poegoeh Reksoatmodjo.
Keberadaan Istana Gebang saat ini difungsikan sebagai Museum Situs Istana Gebang yang dikelola oleh Pemerintah Kota Blitar. Berada di Jalan Sultan Agung nomor 27-59 dan 61, RT/RW.03/7, Kampung Gebang, Kelurahan Sananwetan, Kota Blitar. Setiap tanggal 6 Juni, hari kelahiran Bung Karno, di rumah ini diselenggarakan acara memperingati hari lahir Bung Karno.
Candi Penataran
Candi Penataran atau nama aslinya adalah Candi Palah adalah sebuah gugusan candi bersifat keagamaan Hindu Siwaitis yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Candi termegah dan terluas di Jawa Timur ini terletak di lereng barat daya Gunung Kelud, di sebelah utara Blitar, pada ketinggian 450 meter di atas permukaan laut. Dari prasasti yang tersimpan di bagian candi diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kadiri sekitar tahun 1200 Masehi dan berlanjut digunakan sampai masa pemerintahan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1415.
Dalam kitab Desawarnana atau Nagarakretagama yang ditulis pada tahun 1365, Candi ini disebut sebagai bangunan suci “Palah” yang dikunjungi Raja Hayam Wuruk dalam perjalanan kerajaan bertamasya keliling Jawa Timur.
Candi Penataran telah diusulkan dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 19 Oktober 1995.
Candi Penataran atau nama aslinya adalah Candi Palah adalah sebuah gugusan candi bersifat keagamaan Hindu Siwaitis yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Candi termegah dan terluas di Jawa Timur ini terletak di lereng barat daya Gunung Kelud, di sebelah utara Blitar, pada ketinggian 450 meter di atas permukaan laut. Dari prasasti yang tersimpan di bagian candi diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kadiri sekitar tahun 1200 Masehi dan berlanjut digunakan sampai masa pemerintahan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1415.
Dalam kitab Desawarnana atau Nagarakretagama yang ditulis pada tahun 1365, Candi ini disebut sebagai bangunan suci “Palah” yang dikunjungi Raja Hayam Wuruk dalam perjalanan kerajaan bertamasya keliling Jawa Timur.
Candi Penataran telah diusulkan dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 19 Oktober 1995.